Bunga Tabebuya Membuat Magelang Serasa Jepang

February 10, 2024

Handroanthus chrysotrichus atau yang lebih dikenal sebagai tanaman Tabebuyu bermekaran di Kota Magelang, Jawa Tengah. Pohon dengan bunga-bunga yang lebat dan sengaja ditanam di pinggir jalan tersebut memang membuat suasana kota Magelang semakin semarak. Tak jarang masyarakat sekitar atau pun traveler yang kebetulan singgah di kota ini berhenti sejenak untuk selfie di lokasi mekarnya bunga-bunga ini.

 

Pohon Tabebuya dibudidayakan sejak lama

Uswatun Hasanah, Kepala Bidang Pengelolaan Penerangan Jalan Umum Pertamanan, dan Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang mengatakan bahwa bermekarannya bunga Tabebuya di bulan November ini terasa begitu istimewa. Alasannya karena sepanjang tahun ini Tabebuya mekar hingga tiga kali, padahal biasanya hanya dua kali setahun. Berdasarkan data yang tercatat oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang, saat ini terdapat sekitar 2007 batang pohon Tabebuya yang ditanam di pinggir jalan kota sejak tahun 2010.

 

Jenis Tabebuya yang ditanam adalah yang berwarna pink dan putih. Hal ini semakin memperkuat julukan Kota Magelang sebagai kota sejuta bunga. Kawasan yang ditanami pepohonan tersebut adalah Jalan Jenderal Sudirman, Jurangombo, Jalan Pierre Tendean, Jalan Pahlawan, dan Jalan Sarwo Edhi Wibowo. Selain itu pohon berbunga ini juga ditanam di pinggir Jalan Sriwijaya, Jalan Kapten Suparman, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Daha, PJKA Kebonpolo, Jalan Tentara Pelajar, hingga Taman Shopping.

 

Menurut Uswatun pemilihan Pohon Tabebuya untuk dibudidayakan karena penanaman serta perawatannya yang cukup mudah. Ini cukup dilakukan dengan pemangkasan secara teratur, disiram dengan air yang cukup, dan pemupukan setiap sekali sebulan. Untuk mekar dan menghasilkan bunga kira-kira dibutuhkan waktu satu hingga dua tahun sejak tanaman masih bibit.

 

Saat ini pihak terkait tengah mencoba budidaya Pohon Tabebuya tersebut di Kebun Bibit Senopati. Ini adalah salah satu obyek wisata di dataran tinggi yang dikitari pegunungan, dikelilingi tiga kecamatan, serta 17 kelurahan. Sigit Widyonindito, Wali Kota Magelang turut berkomentar terkait wajah baru kota tersebut. Menurutnya masyarakat semakin senang melihat kota Magelang yang semakin tampak indah serta bersih.

 

Pohon Tabebuya memang menyemarakkan suasana di kota berhawa sejuk tersebut. Apalagi Pemkot Magelang tengah giat menggalakkan gerakan penanaman pohon bagi masyarakat. Program tersebut tak secara spesifik meminta warga untuk turut menanam Tabebuya tetapi juga bisa jenis tanaman yang lain yang dimulai dari halaman rumah sendiri. Lebih jauh Wali kota meminta agar bunga-bunga yang indah tersebut turut dijaga kelestariannya oleh seluruh masyarakat.

 

Pohon Tabebuya juga berbunga di Surabaya

Tak hanya Kota Magelang yang semakin semarak dengan Pohon Tabebuya, tetapi juga Kota Pahlawan Surabaya. Ini terjadi mulai pertengahan November dan membuat sepanjang jalan protocol Kota Surabaya semakin indah. Bila Kota Magelang memilih hanya menanam jenis Tabebuya yang berwarna putih dan merah muda, di Surabaya bunga-bunga yang bermekaran lebih berwarna-warni, mulai dari kuning, putih, serta pink.

 

Hendri Setianto, Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Penerangan Jalan Umum dota777 gacor (PJU) Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya, menyatakan bahwa sebenarnya jadwal mekarnya pepohonan Tabebuya ini terlambat yang mungkin dikarenakan cuaca yang sangat panas beberapa waktu belakangan ini.

 

Penanaman bunga ini di Surabaya sudah dimulai sejak 10 tahun yang lalu dan saat ini jumlahnya sudah mencapai lebih dari 7 ribu pohon. Sama seperti di Kota Magelang, tempat-tempat dimana Pohon Tabebuya berbunga lebat banyak dimanfaatkan warga untuk berfoto atau selfie.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *