Sudah Nonton Star Wars: The Rise of Skywalker? Ini Dia Ulasannya

February 17, 2024

Deskripsi singkat: Trilogy terakhir Star Wars, Star Wars: The Rise of Skywalker nampaknya memiliki kesan cerita yang dipaksakan dan ditambah banyaknya dialog yang tak penting.

Bagi anda yang sudah menonton Star Wars: The Rise of Skywalkerdi bioskop-bioskop kesayangan anda, sebaiknya anda ikut membaca review atau ulasannya di bawah ini. Siapa tahu, apa yang anda rasanya sama dengan apa yang ditulis di bawah ini. Namun kalau anda belum menontonnya, siapkan lah diri anda karena akan ada spoiler di bawah ini.

Star Wars: The Rise of SkywalkerMiliki Cerita yang Terkesan dipaksakan

sejak awal film, bisa dikatakan gaya bercerita film Star Wars: The Rise of Skywalkerini sangat berbeda dengan dua trilogy yang sebelumnya. Kemungkinan ini disebabkan karena pengaruh dari Lucasfilm yang mana sudah diakusisi oleh The Walt Disney Company.

Cerita film Star Wars yang sedianya sangat rumit di dalam trilogy ketiganya ini dibuat menjadi lebih sederhana. Tidak Cuma itu, dalam film ini, anda juga akan menemukan banyak unsur komedi. Tak Cuma itu, cerita trilogy ketiga dari Star Wards ini kok rasanya jadi agak dipaksakan.

Kedua hal itu lah yang sudah terasa sebenarnya dari film Star Wars: The Force Awakens (2015). Akan tetapi film itu masih bisa ditoleransi karena cerita yang terkesan dipaksakan masih Cuma sedikit saja. Begitu juga dengan film Star Wars: The Last Jedi (2017).

Namun kabar terburuknya adalah Star Wars: The Rise of Skywalker(2019) ini sudah tak bisa lagi ditoleransi. Kurang lebih ada 80% cerita yang sangat memaksakan dan terkesan sangat dibuat-buat.bisa dikatakan cerita yang dibuat-buat namun tak bisa menyatu dengan cerita filmnya itu seperti tempelan yang tak bisa menyatu dengan semesta Star Wars. Seakan film ini hanya dibuat untuk meraup untung saja.

Cerita yang paling terasa seperti dipaksakan adalah tentang asal-usul Rey yang diperankan oleh Daisy Ridley. Di dalam film ini, tibaa-tiba saja dijelaskan bahwa orang tua Rey ini adalah anak dari Emperor Palpatine, sith yang amat sangat kuat dan jahat. Dengan demikian, otomatis Rey adalah cucu Palpatine.

Karakter Palpatine sendiri pasalnya sudah muncul di dalam 2 trilogy Star Wars sebelumnya. Dirinya diceritakan mati dalam Star Wars: A New Hope (1977) setelah dibunuh Dart Vader. Lalu seketika di dalam film ini ia bangkit lagi dari kematian. Bagaimana tidak terkesan dipaksakan? Palpatine tak perlu dihidupkan kemba,I untuk bisa memberitahu bahwa ia adalah kakek Rey.

Penulis naskah Star Wars: The Rise of Skywalkerini, Chris Terrio dan J.J Abrams, dapat saja menceritakan hal tersebut dengan cara yang jauh lebih elegan dan masuk akal. Bukan Cuma dengan cara instan dan juga murahan seperti ini.

Banyak dialog yang Tak Penting

Film ini kemudian makin membuat kesal saat di pengantar cerita di awal film Star Wars, secara tak langsung menyebutkan bahwa Palpatine hidup lagi. Dengan membaca pengantar tersebut, akhir cerita Star Wars: The Rise of Skywalkerini sudah bisa diprediksi.

Dalam Star Wars: The Rise of Skywalkerjuga banyak dialog yang tak penting. Satu contoh dota777 slot kecilnya saja, saat Finn (John Boyega) tengah berbicara dengan salah satu karakter yang mana membantunya menolong Rey. Mereka berdua membahas masa lalu saat masih mengabdikan diri pada First Order.

Tampaknya dialog itu dibauat supaya mereka terlihat heroic saat perang bersama untuk melawan First Order. Akan tetapi akhirnya perannya dalam peran juga tidak sebegitunya heroic.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *